
Invalid Date
Dilihat 0 kali

PATTALLASSANG – Senin, 29 Desember 2025 menjadi hari yang memiliki makna strategis bagi perjalanan pembangunan sumber daya manusia Desa Pattallassang. Di penghujung tahun 2025, Pemerintah Desa Pattallassang mengambil langkah visioner dengan menyelenggarakan Pelatihan Digital Desa Pattallassang yang berlangsung di Aula Kantor Desa Pattallassang. Kegiatan ini tidak sekadar menjadi agenda pelatihan biasa, tetapi menjelma sebagai tonggak awal transformasi digital desa menuju kemandirian ekonomi berbasis teknologi.
Pelatihan ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten, salah satunya Lurah Lembang, Dedy Anshari R., S.Kom., M.M, yang dikenal aktif mendorong inovasi digital di tingkat kelurahan dan desa. Kehadiran beliau sebagai narasumber memberikan warna tersendiri, mengingat latar belakang akademik dan pengalamannya di bidang teknologi informasi serta pengembangan inovasi pelayanan publik berbasis digital.
Berbeda dengan kegiatan seremonial pada umumnya, pelatihan digital ini dirancang secara eksklusif dan fokus. Peserta dibatasi hanya 15 orang, yang sebagian besar merupakan pemuda dan pemudi Desa Pattallassang. Pembatasan jumlah peserta dilakukan secara sadar dan terencana agar proses transfer pengetahuan dapat berjalan lebih mendalam, intensif, dan aplikatif. Setiap peserta mendapatkan ruang yang cukup untuk berdiskusi, bertanya, serta mempraktikkan langsung materi yang disampaikan oleh para narasumber.
Mengusung tema besar “Transformasi Digital: Pemuda Pattallassang Siap Taklukkan Pasar Global”, pelatihan ini diarahkan untuk membangun pola pikir baru generasi muda desa. Teknologi tidak lagi diposisikan hanya sebagai alat hiburan atau konsumsi semata, melainkan sebagai sarana produktif untuk menciptakan nilai ekonomi. Dalam sesi pemaparan materinya, Lurah Lembang Dedy Anshari menekankan bahwa kunci utama keberhasilan digitalisasi desa bukan terletak pada kecanggihan alat, melainkan pada kesiapan sumber daya manusia dalam memanfaatkan teknologi secara cerdas dan berkelanjutan.
Materi pelatihan mencakup pengenalan transformasi digital secara komprehensif, mulai dari pemahaman dasar ekosistem digital, pemanfaatan media sosial secara produktif, pengenalan platform pemasaran digital, hingga strategi membangun identitas produk desa agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas. Para peserta juga dibekali wawasan tentang pentingnya branding, konsistensi konten, serta etika digital dalam memasarkan produk lokal.
Dalam salah satu sesi diskusi, disampaikan bahwa desa yang tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi berisiko tertinggal secara ekonomi. Ketergantungan pada pola distribusi konvensional, termasuk peran tengkulak, seringkali membuat nilai tambah produk desa tidak dinikmati secara maksimal oleh masyarakat. Melalui literasi digital, rantai distribusi tersebut dapat dipangkas, sehingga produsen desa dapat berinteraksi langsung dengan konsumen, baik di tingkat regional, nasional, bahkan internasional.
“Pemuda desa harus naik kelas. Jangan hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi harus menjadi pencipta nilai dari teknologi itu sendiri,” tegas Dedy Anshari dalam paparannya. Ia juga mencontohkan berbagai praktik baik digitalisasi desa yang telah berhasil meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pemasaran online produk pertanian, kerajinan tangan, hingga jasa kreatif berbasis desa.
Pj Kepala Desa Pattallassang dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari investasi jangka panjang desa. Menurutnya, pembangunan fisik tanpa diimbangi pembangunan sumber daya manusia akan menghasilkan kemajuan semu. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas pemuda melalui pelatihan digital menjadi prioritas utama agar desa memiliki generasi yang adaptif, inovatif, dan siap bersaing di era global.
Suasana pelatihan berlangsung interaktif dan penuh antusiasme. Para peserta tidak hanya menerima materi secara teoritis, tetapi juga terlibat langsung dalam praktik sederhana, seperti simulasi pembuatan konten digital, pengenalan etalase produk di platform daring, hingga diskusi strategi pemasaran yang sesuai dengan karakteristik produk lokal Pattallassang. Interaksi yang intens antara narasumber dan peserta membuat pelatihan ini terasa hidup dan membumi.
Kegiatan yang berlangsung sejak pagi hingga siang hari ini diharapkan mampu melahirkan embrio komunitas digital Desa Pattallassang. Komunitas ini nantinya diharapkan menjadi motor penggerak transformasi digital desa, sekaligus menjadi ruang belajar bersama bagi pemuda untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman. Dengan demikian, pelatihan ini tidak berhenti sebagai kegiatan satu hari, melainkan berlanjut dalam bentuk gerakan kolektif yang berkesinambungan.
Di penghujung kegiatan, para peserta menyampaikan harapan agar pelatihan serupa dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan dengan materi yang semakin mendalam. Mereka menyadari bahwa penguasaan teknologi merupakan proses panjang yang membutuhkan pendampingan dan praktik berkelanjutan. Pemerintah Desa Pattallassang pun menyatakan komitmennya untuk terus membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah kelurahan, akademisi, dan praktisi digital.
Dengan terselenggaranya Pelatihan Digital Desa Pattallassang ini, desa tidak lagi sekadar menjadi objek pembangunan, melainkan subjek aktif dalam ekosistem ekonomi digital. Pattallassang kini menatap masa depan dengan optimisme baru, menjadikan teknologi sebagai jembatan untuk memperkenalkan potensi lokal ke panggung global. Langkah kecil di penghujung 2025 ini diyakini akan menjadi fondasi kuat bagi lahirnya desa yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing di era transformasi digital.
Bagikan:

Kelurahan Lembang
Kecamatan Bantaeng
Kabupaten Bantaeng
Provinsi Sulawesi Selatan
© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini