Kelurahan Lembang merupakan salah satu wilayah pesisir yang memiliki potensi sumber daya kelautan sangat besar. Kehidupan masyarakatnya tak dapat dipisahkan dari aktivitas melaut, sehingga profesi nelayan menjadi salah satu identitas utama daerah ini. Dengan luas wilayah yang berbatasan langsung dengan laut, Lembang tumbuh sebagai kawasan yang menggantungkan sebagian besar perekonomiannya pada hasil tangkapan ikan dan berbagai sumber daya hayati laut lainnya. Kondisi perairan yang relatif tenang, kaya nutrisi, dan menjadi jalur migrasi berbagai jenis ikan menjadikan wilayah ini sangat ideal bagi perkembangan sektor perikanan tangkap.

Para nelayan di Kelurahan Lembang memiliki pengalaman panjang dalam memanfaatkan potensi laut. Pengetahuan mereka bukan hanya diwariskan secara turun-temurun, tetapi juga berkembang melalui adaptasi terhadap teknologi dan pola musim yang berubah setiap tahun. Jenis ikan yang banyak ditangkap antara lain ikan kembung, cakalang, tongkol, kakap, teri, dan cumi-cumi. Keberagaman hasil tangkapan ini menjadikan Lembang sebagai salah satu pemasok ikan segar yang cukup penting bagi pasar lokal di Kabupaten Bantaeng dan wilayah sekitarnya.

Potensi nelayan di Kelurahan Lembang tidak hanya terlihat dari banyaknya hasil laut, tetapi juga dari sistem pengelolaan yang mulai berkembang. Para nelayan kini memanfaatkan peralatan yang lebih baik, seperti mesin tempel, alat navigasi, dan alat tangkap ramah lingkungan. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi melaut, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem laut agar tetap lestari. Beberapa kelompok nelayan juga telah membentuk koperasi yang berfungsi mengatur distribusi hasil tangkapan, memberikan dukungan modal, hingga membantu akses pemasaran. Kehadiran koperasi ini mendorong nelayan memperoleh harga jual yang lebih baik serta meningkatkan kesejahteraan mereka.

Selain aspek ekonomi, profesi nelayan di Kelurahan Lembang juga memiliki nilai sosial yang tinggi. Melaut telah menjadi budaya yang menyatukan masyarakat pesisir. Setiap keberangkatan dan kepulangan nelayan menciptakan interaksi sosial yang hangat, memperkuat solidaritas, dan membangun rasa kebersamaan. Kegiatan gotong royong memperbaiki perahu, berbagi informasi tentang cuaca, hingga membantu saat terjadi bencana laut menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang memperkokoh karakter masyarakat pesisir.

Di sisi lain, potensi nelayan di Kelurahan Lembang juga membuka peluang bagi pengembangan sektor pendukung lainnya. Misalnya, tumbuhnya usaha pengolahan hasil laut seperti pembuatan ikan asin, abon ikan, kerupuk ikan, hingga usaha penyimpanan dan distribusi. Aktivitas ini memberikan lapangan kerja bagi masyarakat, terutama perempuan, sehingga membantu meningkatkan pendapatan keluarga nelayan. Infrastruktur pendukung seperti dermaga, tempat pelelangan ikan, dan fasilitas penyimpanan dingin terus didorong untuk meningkatkan mutu hasil laut dan memperluas jangkauan pemasaran.

Pemerintah daerah turut memberikan perhatian melalui pelatihan keselamatan melaut, bantuan alat tangkap modern, serta program peningkatan kapasitas kelompok nelayan. Dengan dukungan berkelanjutan dan penguatan kelembagaan, sektor perikanan tangkap di Kelurahan Lembang berpotensi berkembang lebih maju. Ke depan, Lembang diharapkan menjadi kawasan pesisir yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing, dengan nelayan sebagai pilar utama penggerak ekonomi.

Secara keseluruhan, potensi nelayan di Kelurahan Lembang merupakan aset besar yang perlu terus dijaga, diberdayakan, dan dikembangkan. Kehadiran para nelayan bukan hanya memberikan kontribusi ekonomi, tetapi juga memperkaya budaya lokal dan memperkuat identitas daerah sebagai wilayah pesisir yang produktif dan berkelanjutan