
Invalid Date
Dilihat 0 kali

Di tengah arus modernisasi dan menjamurnya kuliner kekinian di Kabupaten Bantaeng, masih berdiri kokoh sebuah kios sederhana yang menyimpan cerita panjang tentang rasa, ketekunan, dan kebersamaan lintas generasi. Kios Mandiri Hj. Capo, yang terletak tepat di depan Stadion Lamalaka, Kelurahan Lembang, Kabupaten Bantaeng, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat sejak era 1980-an. Lebih dari sekadar tempat berjualan, kios ini adalah saksi sejarah perjalanan waktu dan denyut kehidupan warga Bantaeng.
Sejak pertama kali berdiri, Kios Mandiri Hj. Capo dikenal sebagai tempat singgah favorit masyarakat untuk menikmati kuliner tradisional yang sederhana namun sarat makna. Di masa ketika pilihan jajanan belum sebanyak sekarang, kios ini telah hadir memenuhi kebutuhan warga dengan cita rasa khas rumahan yang konsisten hingga hari ini. Keberadaannya yang bertahan puluhan tahun menjadi bukti bahwa kejujuran rasa dan ketekunan usaha adalah fondasi utama sebuah usaha yang berumur panjang.
Menu yang disajikan di Kios Mandiri Hj. Capo mencerminkan kekayaan kuliner tradisional yang lekat dengan budaya masyarakat Sulawesi Selatan. Es cendol menjadi salah satu sajian andalan yang selalu dicari, terutama di siang hari. Perpaduan cendol hijau, santan segar, dan gula merah cair menghadirkan rasa manis dan segar yang menenangkan. Bagi banyak pelanggan, segelas es cendol di kios ini bukan sekadar pelepas dahaga, tetapi juga nostalgia masa kecil.
Selain es cendol, bubur kacang hijau racikan Hj. Capo juga memiliki tempat tersendiri di hati pelanggan. Bubur yang dimasak dengan kesabaran ini memiliki tekstur lembut, rasa manis yang pas, dan aroma khas yang menggugah selera. Disajikan hangat atau dingin sesuai selera, bubur kacang hijau di kios ini kerap menjadi pilihan sarapan atau camilan sore hari.
Tak kalah menarik adalah sajian gogos, jajanan tradisional berbahan dasar beras ketan yang dibakar dan dibungkus daun pisang. Aroma daun pisang yang terbakar berpadu dengan rasa gurih ketan menciptakan sensasi rasa yang sederhana namun autentik. Gogos di Kios Mandiri Hj. Capo menjadi pengingat akan kekayaan kuliner lokal yang terus dijaga di tengah perubahan zaman.
Menu tradisional lainnya seperti tape ketan hitam juga menjadi favorit pelanggan setia. Rasa manis alami dengan sedikit sensasi fermentasi menghadirkan kelezatan khas yang sulit ditemukan di tempat lain. Tape ketan hitam ini sering menjadi teman sempurna untuk menikmati sore hari sambil berbincang santai di sekitar Stadion Lamalaka.
Untuk pelengkap, Kios Mandiri Hj. Capo juga menyediakan telur ayam rebus dan telur bebek rebus. Menu sederhana ini banyak diminati karena kepraktisannya dan kandungan gizinya. Tidak jarang, telur rebus ini menjadi teman setia secangkir kopi di pagi atau malam hari.
Berbicara tentang kopi, kios legendaris ini juga dikenal dengan sajian kopi susu dan kopi hitam khas warung tradisional. Racikan kopi yang sederhana namun konsisten menghadirkan rasa yang akrab di lidah. Bagi banyak warga, menyeruput kopi di Kios Mandiri Hj. Capo sambil memandang aktivitas di sekitar stadion adalah rutinitas yang tak tergantikan.
Lokasi kios yang berada tepat di depan Stadion Lamalaka menjadi nilai strategis sekaligus historis. Sejak dahulu, stadion ini menjadi pusat aktivitas olahraga dan kegiatan masyarakat. Kios Mandiri Hj. Capo tumbuh berdampingan dengan berbagai peristiwa, mulai dari pertandingan olahraga, kegiatan komunitas, hingga aktivitas harian warga. Banyak cerita dan kenangan lahir dari bangku sederhana di depan kios ini.
Kios Mandiri Hj. Capo tidak hanya dikenal karena menunya, tetapi juga karena suasana keakraban yang tercipta. Pelanggan dari berbagai latar belakang—anak sekolah, pedagang, pegawai, hingga tokoh masyarakat—berbaur tanpa sekat. Di sinilah obrolan ringan, tawa, dan cerita kehidupan mengalir secara alami, menjadikan kios ini sebagai ruang sosial yang hidup.
Keberlangsungan Kios Mandiri Hj. Capo selama puluhan tahun juga mencerminkan ketangguhan UMKM lokal. Dengan mempertahankan kualitas rasa, harga terjangkau, dan pelayanan yang ramah, kios ini mampu bertahan di tengah perubahan zaman dan persaingan usaha yang semakin ketat. Ia menjadi bukti nyata bahwa usaha kecil dengan nilai kejujuran dan konsistensi dapat bertahan lintas generasi.
Bagi masyarakat Kelurahan Lembang dan Bantaeng secara umum, Kios Mandiri Hj. Capo adalah simbol kenangan kolektif. Banyak pelanggan yang kini telah dewasa bahkan lanjut usia mengaku pernah menikmati jajanan di kios ini sejak masa kecil mereka. Kini, mereka kembali membawa anak dan cucu, menjadikan kios ini sebagai penghubung antargenerasi.
Di tengah gempuran kuliner modern, Kios Mandiri Hj. Capo tetap berdiri dengan identitasnya. Tidak berusaha menjadi sesuatu yang lain, kios ini justru bertahan dengan kesederhanaan yang menjadi kekuatannya. Inilah yang membuatnya tetap relevan dan dicintai hingga hari ini.
Ke depan, Kios Mandiri Hj. Capo diharapkan terus menjadi bagian dari denyut kehidupan masyarakat Bantaeng. Dengan menjaga cita rasa tradisional dan nilai kebersamaan, kios legendaris ini akan terus hidup sebagai penjaga memori dan rasa di depan Stadion Lamalaka.
Kios Mandiri Hj. Capo bukan sekadar tempat membeli es cendol atau kopi. Ia adalah cerita tentang ketekunan, tradisi, dan kebersamaan yang telah dirawat sejak tahun 80-an. Di tengah hiruk pikuk zaman, kios ini tetap menjadi tempat pulang bagi rasa dan kenangan masyarakat Kelurahan Lembang, Kabupaten Bantaeng.
Bagikan:

Kelurahan Lembang
Kecamatan Bantaeng
Kabupaten Bantaeng
Provinsi Sulawesi Selatan
© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini